Masjid Al-Aqsa, dalam bahasa arab ditulis :المسجد الاقصى, Tentang Al-Masjid Al-Aqsha, secara harfiah masjid Al-Aqsa: “masjid terjauh” merupakan salah satu tempat suci agama Islam yang menjadi bagian dari kompleks bangunan yang suci di Kota Lama Yerusalem (Yerusalem Timur). Kompleks tempat masjid ini (di dalamnya juga termasuk Kubah Batu) dikenal oleh umat Islam dengan nama Al-Haram Asy-Syarif yang artinya “tanah suci yang mulia”. Tempat ini oleh umat Yahudi dan Kristen dikenal juga dengan sebutan Bait Suci (bahasa Ibrani: הַר הַבַּיִת, Har haBáyit, bahasa Inggris: Temple Mount), suatu tempat paling suci dalam agama Yahudi yang umumnya dipercaya ialah tempat Bait Pertama dan Bait Kedua dahulu pernah berdiri.
Masjid Al-Aqsa secara luas yaitu dianggap sebagai tempat suci ketiga oleh umat Islam. umat muslim percaya bahwa nabi Muhammad diangkat ke Sidratul Muntaha dari tempat ini setelah sebelumnya dibawa dari Masjid Al-Haram di Mekkah ke Al-Aqsa dalam peristiwa Isra’ Mi’raj. Kitab-kitab dan hadist menjelaskan bahwa nabi Muhammad mengajarkan umat Islam berkiblat ke arah Masjid Al-Aqsa yaitu (Baitul Maqdis) hingga 17 bulan setelah hijrah ke Madinah. Setelah itu kiblat salat ialah Ka’bah di dalam Masjidil Haram, Mekkah, hingga sekarang ini. Pengertian Masjid Al-Aqsa pada peristiwa Isra’ Mi’raj dalam Al-Qur’an ialah Surah Al-Isra’ ayat 1 meliputi seluruh kawasan Al-Haram Asy-Syarif.
Masjid Al-Aqsa pada awalnya hanyalah tugu batu yang didirikan oleh nabi Yakub, lalu diteruskan pembangunan oleh Nabi Sulaiman. ketika gempa bumi di tahun 746, masjid ini hancur seluruhnya dan dibangun kembali oleh khalifah Abbasiyah Al-Mansur pada tahun 754, lalu dikembangkan lagi oleh penggantinya Al-Mahdi di tahun 780. Gempa berikutnya menghancurkan sebahagian besar Al-Aqsa pada tahun 1033, akan tetapi dua tahun kemudian khalifah Fatimiyyah Ali Azh-Zhahir membangun kembali masjid ini yang masih tetap berdiri hingga saat ini. Dalam berbagai renovasi berkala yang dilakukan, berbagai dinasti kekhalifahan Islam sedah melakukan penambahan terhadap masjid dan kawasan sekitarnya, antara lain ialah pada bagian kubah, fasad, menara, mimbar, dan interior bangunan. saat Tentara Salib menaklukkan Yerusalem pada tahun 1099, mereka menggunakan masjid ini sebagai istana dan gereja, akan tetapi fungsi masjid dikembalikan seperti semula ketika setelah Shalahuddin merebut kembali kota itu. Renovasi maupun perbaikan dan penambahan lebih lanjut dilakukan pada abad-abad kemudian oleh para penguasa Ayyubiyah, Mamluk, Majelis Tinggi Islam, Utsmaniyah, dan Yordania. Pada Saat ini, Kota Lama Yerusalem berada di bawah pengawasan Israel, akan tetapi masjid ini tetap berada di bawah perwalian lembaga wakaf Islam pimpinan orang Palestina.
Peristiwa Pembakaran Masjid Al-Aqsa pada tanggal 21 Agustus 1969 telah mendorong berdirinya Organisasi Konferensi Islam yang saat ini sudah beranggotakan 57 negara. Pembakaran tersebut juga menyebabkan mimbar kuno Shalahuddin Al-Ayyubi rusak terbakar habis. Dinasti Bani Hasyim penguasa Kerajaan Yordania telah menggantinya dengan mimbar baru yang dikerjakan di Yordania, meskipun ada juga yang menyatakan bahwa mimbar buatan Jepara digunakan di masjid ini.
Sejarah masjid Alaqsa
Pra konstruksi
Area masjid ini dahulu merupakan bagian perluasan pembangunan bukit oleh Raja Herodes Agung, yang dimulai sejak tahun 20 SM. Herodes memerintahkan kepada tukang batu untuk memotong permukaan batu di sisi timur dan juga selatan bukit, dan melapisinya. Sisa-sisa pembangunan tersebut saat ini masih bisa ditemukan di beberapa lokasi. Ketika Bait Kedua masih berdiri, situs tempat masjid saat ini berdiri disebut juga dengan nama Serambi Salomo, dan pada tiap sisinya terdapat gudang kuil yang dinamakan dengan chanuyot, yang memanjang sampai ke sisi selatan bukit. Konstruksi tiang-tiang kolom besar yang persegi di bagian utara masjid serta tembok-temboknya, baru-baru ini ditetapkan mempunyai usia jauh lebih tua dibandingkan yang diperkirakan sebelumnya oleh para peneliti terdahulu (berdasarkan tulisan para saksi mata dari masa itu), ialah bahwa konstruksi tersebut berasal dari masa kekuasaan Romawi. Tembok-tembok tersebut dibangun kembali atau diperkuat tidak lama setelah penghancuran Yerusalem pada di dahun 70 Masehi. Struktur bawah tanah bangunan ini berasal dari masa kembalinya orang Yahudi dari pembuangan Babilonia mereka, yaitu pada tahun 2.300 tahun yang lalu. Situasi politik telah menyebabkan penggalian lebih lanjut di sekitar area tersebut tidak memungkinkan. Pada saat gempa bumi di tahun 1930-an merusak masjid ini, penanggalan atas beberapa bagian yang terbuat dari kayu telah sempat dilakukan, yang menunjukkan kurun 900 SM. Kayu-kayu tersebut ialah cypress (sejenis cemara) dan juga akasia. Jenis yang disebut terakhir menurut Alkitab digunakan oleh Raja Salomo dalam konstruksi bangunan-bangunannya di bukit tersebut di tahun 900 SM. Bersama dengan Bait Suci, chanuyot yang ada ikut hancur oleh serangan Kaisar Romawi Titus (yang saat itu masih jenderal) pada tahun 70. Kaisar Yustinianus membangun bangunan gereja Kristen di situs ini pada tahun 530-an, yang dipersembahkan bagi Perawan Maria dan dinamakan dengan “Gereja Bunda Kita”. Gereja ini belakangan dihancurkan oleh Kaisar Sassania Khosrau II diabad awal abad ke-7, hingga tersisa sebagai reruntuhan saja.
sekian dari ayoksinau mengenai sejarah masjid al-aqsa, semoga menambah wawasan anda semua.
baca juga artikel menarik lainnya dibawah ini;